Breaking News

Kepala Puskesmas Tanasitolo: Jangan Percaya Teori Konspirasi Corana

RAGAMSULSEL.COM, Tanasitolo - Pelayanan kesehatan di UPTD Puskesmas Tanasitolo kembali dibuka penuh setelah sebelumnya ditutup, Jumat (28/8/2020).

Penutupan pelayanan selama 3 hari sebelumnya itu disebabkan karena adanya 3 orang staf di Puskesmas itu yang dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19.

Kepala Puskesmas Tanasitolo, dr Muhammad Junaid berharap, dengan adanya kasus ini, bisa semakin memberikan kesadaran kepada seluruh masyarakat bahwa virus corona ini betul-betul ada dan sangat berbahaya.

Ia juga berharap masyarakat semakin patuh terhadap protokol kesehatan, seperti memakai masker dengan benar bila keluar rumah, jaga jarak dan tidak berkumpul dengan banyak orang, tidak bepergian bila tidak dalam keadaan mendesak, dan membiasakan cuci tangan.

Karena, lanjutnya, jika fasilitas kesehatan tutup pelayanan, tentu yang dirugikan adalah masyarakat itu sendiri.

"Staf kami kemungkinan terbesar terinfeksi saat kami melakukan pemeriksaan dan penanganan pasien yang ternyata adalah Orang Tanpa Gejala (OTG). Karena kami memang adalah kelompok orang yang sangat beresiko tertular virus corona," ujarnya.

Menurutnya, meskipun pakai APD, tetap saja ada celah virus untuk masuk ke dalam tubuh tanpa kita ketahui. Terlebih lagi banyak pasien dan keluarganya yang tidak jujur terhadap riwayat perjalanan dan riwayat kontaknya saat ditanya oleh tenaga kesehatan.

"Banyaknya tenaga kesehatan yang terkonfimasi positif di Kabupaten Wajo, mungkin karena kami satu-satunya kelompok yang sangat sadar bahwa virus ini ada dan berbahaya, sangat sadar dan penurut saat akan dilakukan pemeriksaan covid," lanjut Junaid.

Dikatakannya, sangat berbeda di luar sana, ada yang menolak, mengamuk, mengancam, bahkan memfitnah tenaga kesehatan saat akan diperiksa. Pihaknya yakin banyak kasus positif yang tidak nampak (OTG) dan ini yang sangat berbahaya.

"Kami juga berharap masyarakat jangan lagi percaya dengan teori Konspirasi Corona, bahwa tenaga kesehatan menjadikan corona sebagai lahan bisnis dan virus corona sebenarnya tidak ada," tegasnya.

Dikatakannya, tidak ada yang diuntungkan dengan adanya virus corona. Pada kenyataannya, banyak tenaga kesehatan yang terinfeksi bahkan meninggal. Tenaga kesehatan tidak mungkin ingin mempertaruhkan nyawa jika bukan hanya karena tugas kemanusiaan. Karena, kata dia, mereka juga punya keluarga di rumah yang menantinya pulang dalam keadaan sehat.

"Sudah saatnya masyarakat menyadari bahwa Anda adalah garda terdepan dalam pencegahan penularan virus corona. Mari saling bekerjasama, berusaha, dan berdoa semoga virus ini segera hilang dan kasus tidak bertambah lagi, khususnya di Kabupaten Wajo," harapnya.

"Sekedar informasi, bahwa saya dan 95 staf lainnya juga sudah dilakukan pemeriksaan SWAB dan hasilnya negatif. Jadi, jangan lagi ada berita bohong tentang kami di Puskesmas Tanasitolo.

Advertisement

Ketik dan tekan Enter

Close