Breaking News

Pemilihan Anggota BPD Desa Balielo Ditemui Banyak Kejanggalan


RAGAMSULSEL.COM, Wajo - Pemilihan Anggota BPD Desa Balielo Kecamatan Bola Kabupaten Wajo telah dilaksanakan pada Kamis (26/11/2020).

Pemilihan Anggota BPD yang seharusnya menjadi ajang demokrasi untuk warga Balielo malah menjadi sebuah ajang yang penuh tanda tanya. Ada beberapa kejanggalan saat kegiatan terlaksana.

Sejumlah masyarakat menilai Pemilihan Anggota BPD Desa Balielo tersebut tidak transparan dan diduga sarat kepentingan. Pasalnya, warga yang mencalonkan diri menjadi anggota BPD tidak diberitahu oleh panitia terkait pemilihan.

"Anehnya, Panitia Pelaksana tidak menjalankan mekanisme atau tahapan- tahapan secara demokratis dalam pelaksanaan pemilihan Anggota BPD tersebut," ungkap Ahmad Muliyadi, salah seorang dari Aliansi Pemuda Balielo.

Muliyadi mengatakan, dalam pemilihan ini terjadi hal yang tidak sesuai mekanisme, di antaranya pada isi undangan menghadiri acara tidak dipaparkan perihal pembentukan pemilihan anggota BPD. Kemudian warga yang menerima undangan tidak merata, salah satu dusun malah menerima undangan lebih banyak dari dusun lainnya sebagai perwakilan.

Menurut Muliyadi, penyelenggaraan pemilihan Anggota BPD tersebut seakan telah diatur sedemikian rupa dan terkesan tertutup dan tidak sesuai aturan.

"Kegiatan ini dihadiri salah seorang perwakilan dari Dinas PMD, yang mana beliau juga tidak menggubris seakan tidak peduli dengan kejanggalan kejanggalan saat pemilihan anggota BPD ini," imbuh Sabir yang juga Aliansi Pemuda Balielo.

"Ketua panitia pelaksana kegiatan ini juga tidak paham tentang aturan pemilihan BPD dan lucunya Sekretaris Panitia tidak tahu menahu siapa-siapa tokoh masyarakat yang diundang dan yang mengedarkan undangan kegiatan," lanjut Sabir

Aliansi Pemuda Balielo mendesak Panitia pemilihan Anggota BPD Desa Balielo dapat diulang dengan transparan dan sesuai dengan aturan.

Masyarakat juga mengungkapkan kekecewaannya. Ia menyebut, dalam pemilihan anggota BPD tersebut dirinya tidak diundang oleh panitia sehingga dia tidak dapat menggunakan hak suaranya.

Aktivis Aliansi Mahasiswa Indonesia Wajo Bersatu (AMIWB), Ichal juga  angkat bicara terkait persoalan itu.

"Dari awal saya sudah mewanti-wanti dan menyampaikan permasalahan penjaringan dan penyarinyan BPD ini via wa ke Ibu Kadis (PMD) tapi tidak direspon, dan akhirnya masalahnya benar-benar terjadi," tuturnya. (Red)

0 Komentar

Advertisement

Ketik dan tekan Enter

Close