Di tengah upaya melawan pandemi Covid-19, para petani tidak kehilangan semangat saat menyambut datangnya masa panen.
Dengan sebagian besar warga Desa Tua berprofesi sebagai petani.
Salah seorang petani di Desa Tua, Muslimin (45) yang memiliki lahan sawah seluas 3 hektar, termasuk salah satu petani yang telah melakukan panen di sawah miliknya.
Panen di sawah miliknya telah menggunakan teknologi canggih, yaitu menggunakan mesin penggiling atau mesin Combine.
Jenis padi yang dibudidayakannya, yaitu varietas C20 yang membutuhkan waktu kurang lebih 110 hari mulai dari masa tanam hingga panen.
"Saat musim tanam ini untuk jenis padi varietas C20 cukup baik. Masa pertumbuhannya tidak terlalu banyak terserang penyakit, hanya saja tanaman padi ini diserang oleh hama tikus," ujarnya, Kamis (06/05/21).
Namun, dia mengakui, penggunaan pupuk untuk masa penanaman kali ini dianggapnya tidak maksimal dikarenakan ketersediaan pupuk yang sangat terbatas.
"Biasanya saya menggunakan kurang lebih 30 karung pupuk untuk 3 hektar, tetapi untuk sekarang hanya menggunakan 15 karung. Dikarenakan pupuk yang tersedia sangat terbatas. Untuk pengelolaan hanya diberi jatah 6 karung pupuk per hektar," ungkapnya.
Meski demikian, warga masih sangat bersyukur untuk musim kedua ini, mereka masih bisa menikmati hasil panen dengan intensitas hujan rendah.
"Atas kondisi ini, kami berharap Pemerintah Kabupaten Wajo dapat memperhatikan nasib para petani padi di Wajo, khususnya yang ada di Desa Tua," pungkasnya. (Herdi)
Editor: Fhyr
0 Komentar