Ragamnusantara.News, Makassar - Hari masih pagi, dimana jam kerja di Kanwil Kemenag Prov. Sulsel baru saja dimulai, sejumlah anak muda yang mengenalkan diri dari Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII) yang merupakan Wadah Paguyuban para pemuda (generasi millenial) Islam lintas organisasi Islam, dengan komposisi mirip-mirip seperti yang ada di Majelis Ulama Indonesia.
Menurut Ketua Umum MPII Sulsel, Akbar Hadi bahwa kedatangannya ini untuk sowan sekaligus Silaturrahmi dengan Kakanwil Kemenag Sulsel, dan berharap bisa bersinergi dengan stakeholder keagamaan khususnya dalam penguatan moderasi beragama dan Kesatuan NKRI.
Menurut Akbar Hadi, pendirian MPII ini dilatarbelakangi keprihatinan akan banyaknya kaum muda kita yang terjerumus dalam paham-paham negatif, paham-paham yang menyesatkan berpotensi memecahbelah umat, maka dibentuklah MPII ini sebagai benteng kaum muda agar terhindar dari paham intoleransi, radikalisme dan terorisme atas nama agama.
Akbar Hadi yang ditemani rekan pengurus MPII sulsel diantaranya Syahrul El Ghufron, Aswar Syam Suddin dan Asfar juga membeberkan sejumlah program organisasinya, salah diantaranya adalah mendorong generasi millenial untuk memprogramkan sejak dini untuk mendaftarkan dan berangkat Haji di usia muda.
Ketua Umum MPII juga Berharap Kemenag Sulsel bisa membuka diri menjadi mitra strategis MPII di Sulsel.
Kakanwil Kemenag Prov. Sulsel H. Khaeroni mengapresiasi kunjungan MPII Sulsel dan berpesan agar segala potensi organisasi kepemudaan Islam bisa disatukan dalam tujuan yang muaranya kemaslahatan umat, bangsa dan negara.
Khaeroni juga minta agar MPII Sulsel menghindarkan diri dari konflik kepentingan yang justru bisa memecah belah dan menjauhkan MPII dari tujuan utamanya.
“Tunjukkan bahwa visi misi MPII konsisten dan memiliki identitas yang jelas, serta menjadi organisasi yang problem solver agar bisa menjadi rujukan nasional bagi seluruh paguyuban paguyuban pemuda yang ada,” Pintanya
“Banyak organisasi yang lahir tapi tidak efektif dalam penerapan visi misinya, yang justru bisa menjadi alat untuk kepentingan politik golongan atau person tertentu,” Tambah Khaeroni
Lebih lanjut Kakanwil berharap, MPII bisa mengedukasi masyarakat agar bisa menjadi umat yang melek literasi, rasional dan mengedepankan positif thingking dalam menanggapi issu atau peristiwa, agar tidak lagi terombang ambing oleh kabar Hoax yang bisa merusak sendi sendi sosial masyarakat, seperti saat ini.
Majelis Pemuda Islam Indonesia secara resmi dideklarasikan pada hari Jum’at, 21 Agustus 2015 jam 14.00 bertempat di Gedung Buya Hamka, lantai 4, Kantor Pusat Majelis Ulama Indonesia. Jalan Proklamasi N0. 51 Menteng Jakarta Pusat oleh perwakilan Organisasi Kepemudaan Islam yang terdiri dari Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, Syarikat Islam, Persis, Al-Irsyad, Mathlaul Anwar, Al-Washliyah, ICMI, Dewan Masjid Indonesia dan lain-lainnya
Cita-cita luhur MPII adalah ingin menjadi wadah dan tenda besar bagi organisasi kepemudaan berbasis Islam di Indonesia dengan tidak terjebak pada perbedaan ideologi, nilai perjuangan organisasi dan atribusi artifisial lainnya yang dalam kadar tertentu dapat menutup peluang untuk sekadar bertemu, menyapa, berdialog dan bahkan bersinergi untuk kepentingan bangsa dan negara yang lebih besar. (Wrd)
Editor: hrd
0 Komentar