Mendapatkan tubuh berotot kolam binaragawan butuh kerja keras dan kegigihan tingkat tinggi. Namun sehabis segala perjuangan dan derasnya tetesan keringat yang tertumpah selama ini, benarkah otot bisa mengecil bila kita berhenti olahraga?
Selama berolahraga, tubuh Anda bergotong-royong tidak menciptakan otot gres melainkan menempa otot yang telah ada agar jadi lebih besar dan berpengaruh. Olahraga terstruktur juga mampu memperlebar pembuluh semoga memperlancar fatwa darah menuju sel-sel otot tersebut untuk merangsangnya lebih aktif melakukan pekerjaan . Sebagai balasannya, massa otot Anda akan terlihat lebih besar dan terang.
Nah saat Anda berhenti olahraga, fatwa darah tidak akan lagi terfokus menuju sel-sel otot. Tubuh juga mulai beradaptasi dengan pergantian pola hidup Anda yang baru dengan kembali menyederhanakan pembuluh kapiler badan. Aliran darah yang berkurang menuju otot membuat otot-otot yang tadinya telah terbentuk sekarang jadi mengecil dan berkurang massanya, bukan hilang sepenuhnya.
Pete McCall, seorang ahli latihan fisiologis di American Council on Exercise menyatakan lama-lama otot menyadari bahwa dia tidak perlu lagi menyimpan energi terlalu banyak. Akibatnya, glikogen yang tersimpan pada otot menurun yang bisa menjadikan massa otot mengecil (atrofi otot) balasan telah tidak lama digunakan karenna kurangnya kegiatan fisik. Maka dari itu otot akan terlihat mengecil, bukan lantas hilang total, setelah berhenti berolahraga.
Bayangkan saja sebuah balon yang diisi udara, lalu dikempiskan lagi perlahan-lahan. Kira-kira begitulah imbas yang terjadi pada otot setelah Anda berhenti olahraga. Ketika otot telah berkurang, Anda perlu perjuangan tambahan untuk membuatnya kembali muncul ke permukaan.
Perlu dikenang bahwa lemak dan otot yaitu dua hal yang berlawanan. Sel otot dan sel lemak ialah dua jenis sel yang berlainan sehingga keduanya tidak mempunyai kemampuan untuk saling bertukar posisi. Saat Anda berhenti berolahraga, massa otot memang menurun dan berkurang. Namun, bukan berarti otot berkembang menjadi lemak.
Jika Anda mengalami penumpukan lemak di bab badan yang tadinya berotot, itu tandanya Anda mengonsumsi kalori lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Asupan kalori berlebih diubah oleh tubuh menjadi tabungan lemak, yang juga disimpan di aneka macam bagian badan yang tadinya berotot.
Untuk mempertahankan massa otot Anda, kuncinya adalah dengan terus berkala berolahraga dan mengedepankan pola makan yang sehat dan sepadan. Gaya hidup sehat ini juga dapat menangkal penumpukan lemak di tubuh.
Usahakan untuk tetap berolahraga 10 sampai 20 menit sehari untuk menciptakan otot tetap terjaga kekuatannya. Latihan sederhana seperti peregangan, push up dan sit up selain membentuk otot juga dapat membantu kelenturan tubuh Anda.
Otot bisa mengecil sesudah Anda berhenti olahraga
Selama berolahraga, tubuh Anda bergotong-royong tidak menciptakan otot gres melainkan menempa otot yang telah ada agar jadi lebih besar dan berpengaruh. Olahraga terstruktur juga mampu memperlebar pembuluh semoga memperlancar fatwa darah menuju sel-sel otot tersebut untuk merangsangnya lebih aktif melakukan pekerjaan . Sebagai balasannya, massa otot Anda akan terlihat lebih besar dan terang.
Nah saat Anda berhenti olahraga, fatwa darah tidak akan lagi terfokus menuju sel-sel otot. Tubuh juga mulai beradaptasi dengan pergantian pola hidup Anda yang baru dengan kembali menyederhanakan pembuluh kapiler badan. Aliran darah yang berkurang menuju otot membuat otot-otot yang tadinya telah terbentuk sekarang jadi mengecil dan berkurang massanya, bukan hilang sepenuhnya.
Pete McCall, seorang ahli latihan fisiologis di American Council on Exercise menyatakan lama-lama otot menyadari bahwa dia tidak perlu lagi menyimpan energi terlalu banyak. Akibatnya, glikogen yang tersimpan pada otot menurun yang bisa menjadikan massa otot mengecil (atrofi otot) balasan telah tidak lama digunakan karenna kurangnya kegiatan fisik. Maka dari itu otot akan terlihat mengecil, bukan lantas hilang total, setelah berhenti berolahraga.
Bayangkan saja sebuah balon yang diisi udara, lalu dikempiskan lagi perlahan-lahan. Kira-kira begitulah imbas yang terjadi pada otot setelah Anda berhenti olahraga. Ketika otot telah berkurang, Anda perlu perjuangan tambahan untuk membuatnya kembali muncul ke permukaan.
Lantas, apakah otot yang hilang menjelma lemak?
Perlu dikenang bahwa lemak dan otot yaitu dua hal yang berlawanan. Sel otot dan sel lemak ialah dua jenis sel yang berlainan sehingga keduanya tidak mempunyai kemampuan untuk saling bertukar posisi. Saat Anda berhenti berolahraga, massa otot memang menurun dan berkurang. Namun, bukan berarti otot berkembang menjadi lemak.
Jika Anda mengalami penumpukan lemak di bab badan yang tadinya berotot, itu tandanya Anda mengonsumsi kalori lebih dari yang dibutuhkan tubuh. Asupan kalori berlebih diubah oleh tubuh menjadi tabungan lemak, yang juga disimpan di aneka macam bagian badan yang tadinya berotot.
Harus bersungguh-sungguh olahraga dan makan sehat jika ingin massa otot tetap awet
Untuk mempertahankan massa otot Anda, kuncinya adalah dengan terus berkala berolahraga dan mengedepankan pola makan yang sehat dan sepadan. Gaya hidup sehat ini juga dapat menangkal penumpukan lemak di tubuh.
Usahakan untuk tetap berolahraga 10 sampai 20 menit sehari untuk menciptakan otot tetap terjaga kekuatannya. Latihan sederhana seperti peregangan, push up dan sit up selain membentuk otot juga dapat membantu kelenturan tubuh Anda.
.jpg)
