Konsep keelokan di Nusantara lambat laun terkaburkan dalam budaya baru, terpaan gres iklan kosmetika. Wanita Indonesia kini lebih meyakini bahwa kulit putih cemerlang yaitu cantik.
Sementara Miss Universe pernah mengungguli Lola Lopes, seorang gadis kulit legam sebagai pernyataan tegas bahwa keindahan perempuan, tidak dilihat dari apa yang serba putih.
Sekarang kita memang memasuki masa di mana wanita didiktekan oleh media massa definisi yang benar perihal keindahan dan keayuan.
Beberapa di antara definisi itu berasa dangkal dan menyembunyikan maksud keelokan itu sendiri, demi kategorisasi yang lebih fotogenis di media cetak.
Karena media cetak, maka desain keayuan terbatas pada senyum still, kulit putih tidak berkeringat, komedo yang tidak tampak, arah terlihat dari atas, dan segala hal yang tampak tepat pada media 2 dimensi, di media cetak. Wanita dalam media cetak bagai manequin. Harus fotogenik, mesti putih, dan tersesatlah keayuan itu.
Media cetak sayangnya sukses untuk memilih hukum yang mengontrol keindahan dalam banyak definisinya, menyebabkan perempuan muda depresi dan melupakan keelokan 3D, keelokan yang tampak alasannya adalah perempuan aktif bergerak, bicara yang benar, bersikap jujur, meyakinkan, teguh pendirian, dan itulah yang diyakini inner beauty, bukan topeng dari media cetak.
Inner beauty yaitu apa yang terlihat dalam mata kepala kita sebagai kenyataan yang bekerjsama dari keayuan. Para ahli keayuan sempat juga ikut kehilangan definisi inner beauty, dan tidak mampu mengkampanyekannya sebaik konsep outer beauty dalam media cetak.
Padahal pola konkret dalam budaya kita terlihat, gambaran Neno Warisman, Dewi Hughes, yang kurang fotogenik, namun memiliki attitude yang digemari orang banyak di layar kaca.
Untuk menentukan inner beauty – ironisnya merupakan sesuatu yang tidak kompak dari satu budaya dengan budaya lainnya, sukar ditegaskan – tetapi siapa saja menyadari bahwa inner beauty yakni apa yang membuat kita melihat kaum perempuan sebagai “keindahan kongkret” .
Ketika Anda berbicara dengan seseorang perempuan atau berinteraksi dengan mereka dalam beberapa saat saja, Anda telah bisa merasakan inner beauty mirip halnya Anda mampu mencicipi kurangnya diri Anda sendiri.
Makara, inner beauty adalah huruf seseorang yang diungkapkan secara cantik dan elegan, dari kegembiraan, cinta, kesedihan, dan penderitaan yang dikemas dalam satu paket verbal yang unik dengan pengalaman hidup masing-masing orang.
Seorang wanita yang tegas, sempurna waktu, cekatan, tidak membuang waktu percuma, bersih, sadar akan pembawaan dirinya, akan lebih terlihat berguna di dalam kehidupan riil, dibanding keayuan polesan yang cuma mampu dirasakan dalam bentuk gambar jpg.
Melupakan bahwa keelokan adalah sesuatu yang tiba dari dalam dan akhirnya menganggap yang serba manis itu yakni segi lahiriah saja sudah menimbulkan kita mengidolakan banyak cangkir kosong yang cukup berwarna-warni, kecintaan orang pada si anggun yang macam itu cuma sementara, sekejap saja.
Namun inner beauty, akan memperlihatkan sebuah kesan, kecantikan, pada setiap orang banyak, bahkan hingga dikala perempuan itu telah tiba pada waktunya, kurun tuanya, ia tetap diingat sebagai sang ratu inner beauty, diucapkan segala kebaikan, erat dengan hati banyak orang.
Sementara Miss Universe pernah mengungguli Lola Lopes, seorang gadis kulit legam sebagai pernyataan tegas bahwa keindahan perempuan, tidak dilihat dari apa yang serba putih.
Sekarang kita memang memasuki masa di mana wanita didiktekan oleh media massa definisi yang benar perihal keindahan dan keayuan.
Beberapa di antara definisi itu berasa dangkal dan menyembunyikan maksud keelokan itu sendiri, demi kategorisasi yang lebih fotogenis di media cetak.
Cantik bukan Dalam Piranti 2 D
Karena media cetak, maka desain keayuan terbatas pada senyum still, kulit putih tidak berkeringat, komedo yang tidak tampak, arah terlihat dari atas, dan segala hal yang tampak tepat pada media 2 dimensi, di media cetak. Wanita dalam media cetak bagai manequin. Harus fotogenik, mesti putih, dan tersesatlah keayuan itu.
Media cetak sayangnya sukses untuk memilih hukum yang mengontrol keindahan dalam banyak definisinya, menyebabkan perempuan muda depresi dan melupakan keelokan 3D, keelokan yang tampak alasannya adalah perempuan aktif bergerak, bicara yang benar, bersikap jujur, meyakinkan, teguh pendirian, dan itulah yang diyakini inner beauty, bukan topeng dari media cetak.
Inner beauty yaitu apa yang terlihat dalam mata kepala kita sebagai kenyataan yang bekerjsama dari keayuan. Para ahli keayuan sempat juga ikut kehilangan definisi inner beauty, dan tidak mampu mengkampanyekannya sebaik konsep outer beauty dalam media cetak.
Padahal pola konkret dalam budaya kita terlihat, gambaran Neno Warisman, Dewi Hughes, yang kurang fotogenik, namun memiliki attitude yang digemari orang banyak di layar kaca.
Untuk menentukan inner beauty – ironisnya merupakan sesuatu yang tidak kompak dari satu budaya dengan budaya lainnya, sukar ditegaskan – tetapi siapa saja menyadari bahwa inner beauty yakni apa yang membuat kita melihat kaum perempuan sebagai “keindahan kongkret” .
Denisikan Inner Beauty
Ketika Anda berbicara dengan seseorang perempuan atau berinteraksi dengan mereka dalam beberapa saat saja, Anda telah bisa merasakan inner beauty mirip halnya Anda mampu mencicipi kurangnya diri Anda sendiri.
Makara, inner beauty adalah huruf seseorang yang diungkapkan secara cantik dan elegan, dari kegembiraan, cinta, kesedihan, dan penderitaan yang dikemas dalam satu paket verbal yang unik dengan pengalaman hidup masing-masing orang.
Seorang wanita yang tegas, sempurna waktu, cekatan, tidak membuang waktu percuma, bersih, sadar akan pembawaan dirinya, akan lebih terlihat berguna di dalam kehidupan riil, dibanding keayuan polesan yang cuma mampu dirasakan dalam bentuk gambar jpg.
Melupakan bahwa keelokan adalah sesuatu yang tiba dari dalam dan akhirnya menganggap yang serba manis itu yakni segi lahiriah saja sudah menimbulkan kita mengidolakan banyak cangkir kosong yang cukup berwarna-warni, kecintaan orang pada si anggun yang macam itu cuma sementara, sekejap saja.
Namun inner beauty, akan memperlihatkan sebuah kesan, kecantikan, pada setiap orang banyak, bahkan hingga dikala perempuan itu telah tiba pada waktunya, kurun tuanya, ia tetap diingat sebagai sang ratu inner beauty, diucapkan segala kebaikan, erat dengan hati banyak orang.
Tags
Kecantikan
.jpg)

